Mengenai Saya

Foto saya
Aku hidup dalam perasaan tentang cinta, keadilan, dan kebenaran. Tersayat oleh kebutaan dunia, terguncang oleh ketidakpekaan rasa, terpaku oleh hati yang membeku.

Selasa, 15 April 2008

Sang Raja Marah(lanjutan)

Hari berganti hari.Bulan belum berganti(artinya masih dalambulan yang sama,tau!)Suatu hari sang Raja mengadakan kunjungan ke daerah.Walaupun ia berkunjung dlam rangka menghadiri sunatan anak sahabatnya, tetapi tetap saja ia menggunakan biaya dinas alias duit negara. nah, dalam sunatan itu ia diberi kesempatan untuk berpidato memberikan sambutannya. Maka dengan gagah dan lantangnya, ia menyampaikan pidatonya, walau hanya dengan duduk di singgasana tiruannya.

Nah, ketika sedang berpidato itulah, tiba-tiba terjadi kegaduhan. Di tengah lautan rakyat yang setengahnya terpaksa hadir, seorang anak muda yang mengaku rakyat sang raja tiba-tiba berdiri dan maju tepat di depan podium sang raja berpidato. Di tangannya tertenteng megapone yangcukup lantang menyambung ucapannya. Tanpa basa-basi, pemuda itu berteriak."Raja pembohong.Raja kurang azar!Aku benci sang Raja!Kenapa raja begitu saja main pecat!Dasar raja.......(tit-tit-tit), sang pemuda menyensor kata-katanya sendiri. Pendek kata pemuda itu memaki-maki sang Raja tanpa seorangpun dapat mencegahnya.

Mendengar salah satu rakyatnya memakinya habis-habisan. sang raja tertegun. Tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Akan tetapi, itu tidak berlangsung lama. Sejurus kemudian, sang raja bangkit. Mukanya merah. Tapi, tidak terlihat sorot matanya karena terhalang kacamata yang demikian tebal. Dengan nafas tersengal-sengal, sang raja berteriak-teriak seperti anak kecil dikeroyok ribuan tawon."Pergi!Pergi! Pergi dari sini!Aku tidak butuh kamu!"

Seorang rakyatnya yang lain, yang berdiri di bawah pohon nangka di samping panggung, tersenyum kecut. Katanya dalam hati,"Memang aneh ini raja. Aneh apa bodoh ya? Ya jelas, dia nggak butuh dimaki-maki.Wong yang butuh itu pemuda itu kok,butuh memaki maksudnya!"


Dan seorang rakyat itupun berlalu sebelum keadaan menjadi lebih kacau. Ia ngeri bila para pengawal raja yang jumlahnya ratusan dan berkacamata hitam di hati mereka mengamuk karena rajanya dihina.Dari kejauhan ia bertanya-tanya, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Tunggu ya, baremg-bareng.......he-he.......

Tidak ada komentar: