Mengenai Saya

Foto saya
Aku hidup dalam perasaan tentang cinta, keadilan, dan kebenaran. Tersayat oleh kebutaan dunia, terguncang oleh ketidakpekaan rasa, terpaku oleh hati yang membeku.

Selasa, 16 September 2008

Pemimpin Preman,Preman Pemimpin

Tahu "preman" kan?Anda pernah punya teman "preman", atau minimal mengenal preman?Nah, konon "preman" itu salah satu bidang obsesinya adalah menjadi pemimpin untuk segala tempat dan segala waktu. Ia ingin orang lain menjadi pengikutnya.Ia ingin orang lain tunduk kepadanya. Ia ingin setiap orang mengikuti apa yang diperintahkannya.

Pada dasarnya, menjadi pemimpin aalah hak setiap orang. Akan tetapi, soal diterima oleh yang dipimpin itu soal lain lagi. Nah, mana yang lebih baik pemimpin preman atau preman
pemimpin?

Pemimpin preman, bisa saja bukan seorang preman.Ia bisa saja orang baik-baik yang memiliki kharisma dan kemampuan di atas preman-preman anak buahnya. Karena ia orang baik-baik maka gaya kepemimpinannya pun baik.Ia mau mendengarkan suara orang lain,apalagi anak buahnya. Ia tidak ingin disembah-sembah, tetapi justru memfasilitasi anak buahnya.Pemimpin seperti ini disebut pemimpin yang melayani.

Lain dengan pemimpin di atas, bila preman jadi pemimpin, maka ia akan memimpin dengan gaya premannya. Minta didengarkan, tak mau mendengarkan orang lain, tidak menghargai orang lain, tidak peka dengan perasaan orang lain. Pendek kata, sifat khas kepremanannya akan muncul, yaitu mau menang sendiri.

Nah, kalau begitu bila kita mendapat musibah menjadi pemimpin, pemimpin seperti apakah yang akan kita pilih?

Minggu, 07 September 2008

Ngrowot Ala "Kota"

Kemarin sore, temanku yang sudah lama hilang, tiba-tiba nongol di depan hidungku. Masih sama seperti dulu, dengan bahasa kaki empat yang komplit. Kumisnya yang super kriwil, bergerak-gerak ironis tiap ia tertawa. Ya, ia memang sosok ironis. Produk kegagalan menghargai diri sendiri. Ha...ha.....pasti marah dia kalau baca ini!!!

Tapi tak apalah,memang begitu adanya. Nah, karena dia tidak menjalan puasa(maklum kita lain agama) istri saya menjamunya dengan makanan istimewa yang kami miliki, yaitu jeruk dan pisang. Ia mengernyit,"Kok buah? Gorengan,kek, atau kue gitu!"

Aku terkekeh. "Itukan simbol, bahwa meski sekarang aku tionggal di kota tapi toh batinku tetap aku yang dulu. Ini kan sama saja dulu kita sering "ngrowot"(makan umbi-umbian).Tapi masak di sini ngrowotnya singkaong, ubi jalar.....gak lah", seruku sengit.

"Iya,ya....ini namanya "ngrowot ala kota.Makanannya......singkongpisang......he-he...."

Dasar orang Indonesia, pintar menemukan sesuatu....tapi yang gak penting!!!!!!!!!!!!!