Mengenai Saya

Foto saya
Aku hidup dalam perasaan tentang cinta, keadilan, dan kebenaran. Tersayat oleh kebutaan dunia, terguncang oleh ketidakpekaan rasa, terpaku oleh hati yang membeku.

Rabu, 30 Juli 2008

Pergulatan Akhirat II

Awan berarak dalam gerak yang ringan. Pergilah ke sudut yang lain. Ada sebentuk mimpi menggantung di sana. Dan, burung gereja mengusapkan-usapkan paruhnya di dahan pohon depan rumah. Ia tidak menyadari, serombomngan semut dengan semut merah sebagai panglimanya, tengah tersenyum. "Sebentar lagi mari kita selesaikan!", gumamnya lirih namun dalam. Semut yang lain menggeram. Dan kematian hanya milik mereka yang hidup.

Selasa, 29 Juli 2008

Pergulatan Akhirat

Tiga hari yang lalu, pada suatu sore, aku melihat dua ekor burung gereja sibuk mengungkapkan isi hati. Si Jantan dengan gegap gempita menyampaikan pengalamannya berhadapan dengan sekelompok semut yang teruas mengikuti ke manapunia pergi. Sementara si Betina juga sibuk menanggapi dengan riuhnya curhat si Jantan. Konon, kata si Jantan, semut-semut itu sudah berminggu-mingu mengikuti ke manapun ia pergi. Bahkan, ada yang sempat menginap di sela-sela bajunya yang gemerisik. Suatu malam, semut yang menginap itu berceloteh."Andai semua orang menggunakan matanya untuk melihat, andai semua orang menggunakan telinganya untuk mendengar, andai semua orang menggunakan hidungnya untuk membaui, dan andai semua orang menggunakan hatinya untuk merasa........tentu.........", semut tak melanjutkan kata-katanya.(bersambung)

Rabu, 23 Juli 2008

Sebutir Telur di Mata Sapi

pada selang waktu kuinginkan
sebutir telur di mata sapi
dengan kuning
mengintimidasi
celah kecil di sudutnya
berbicara kepadaku
aku manusia
bekas manusia
jejakku diatas air
tinggal lingkaran
sebuah kemanusiaan

Minggu, 13 Juli 2008

Menjawab Sepi

sepi pernah bersembunyi
mengayuh lembar-lembar daun
menyangkut
pucuk-pucuk bianglala
sepi dendam
kepada malam
dan kepadaku dia bilang
hidup adalah sepiku
dan sepi
bukan milikku